Desa Kemamang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Letak Geografis desa Kemamang berada di wilayah Timur Kabupaten Bojonegoro. Keseharian masyarakat Desa Kemamang adalah bercocok tanam, bertani , buruh tani, peternak sapi dan peternak kambing, bangunan dan buruh yang lainya.
Dalam Profil Desa Kemamang, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, yang disusun oleh Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des) Tahun 2011 – 2015, tertulis atau terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar ditumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk dalam kehidupan primitif, Desa “Siti Rejo” orang menyebutnya. Desa Siti Rejo merupakan pemekaran dari Desa Suwaloh dan sampai saat ini letaknya berada di sebelah utara dari Desa Siti Rejo.
Desa Siti Rejo, lama-kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa itu. Tak kalah lagi, Desa Siti Rejo sudah terkenal di kalangan penduduk atau desa sekitar bahkan terdengar sampai keluar kota kabupaten. Konon, di desa ini dihuni sebangsa makhluk halus yang menyerupai anak kecil mencari kepiting dan katak pada malam hari, anehnya dari kepala makhluk ini keluar api yang menyala-nyala bagaikan obor. Makhluk ini menampakkan diri pada malam hari dan berlokasi di sebelah selatan (sekitar lokasi tanah bengkok Kepala Desa).
Dari hari ke har,i cerita ini tersebar ke seluruh manca desa. Banyak orang penasaran atas cerita ini, sehingga tidak sedikit orang ingin membuktikannya. Karena kegemparan cerita ini sehingga beritanya terdengar sampai ke telinga pejabat. Tak hayal lagi, para pejabat pada saat itu ingin membuktikannya dengan disertai para para punggawa.
Waktu menyaksikan sudah tiba, setelah habis magrib menjelang tengah malam rombongan sudah tak sabar lagi terjun ke sawah, apa yang mereka lihat ? Mereka melihat sendiri, beberapa anak kecil di ubun-ubun kepalanya keluar apinya bagai obor sedang mencari makanan. Para punggawa tidak percaya dengan pemandangan ini, merasa terancam dan takut atas kejadian yang dilihatnya, akhirnya dilepaskan tembakan mengarah ke makhluk itu, anehnya bukan malah hilang atau mati tetapi sebaliknya, makhluk (janggitan) itu berubah menjadi banyak sehingga memenuhi satu petak sawah. Tidak percaya dengan kejadian yang dilihatnya setelah tembakan yang pertama, punggawa merasa tidak puas sehingga dilepaskan tembakan ke dua. Punggawa terperanjat karena janggitan yang memenuhi satu petak sawah bertambah menjadi banyak sekali dan tak terhitung. Akhirnya di hamparan sawah yang gelap berubah menjadi terang oleh cahaya janggitan itu.
Setelah kejadian itu Desa Siti Rejo makin termasyur namun bukan siti rejonya tetapi kata janggitan (kemamang) yang identik dengan makhluk halus (hantu). Kepopuleran kemamang menenggelamkan nama Desa Siti Rejo sehingga oleh para pejabat pada saat itu, Desa Siti Rejo diganti dengan nama Desa Kemamang. Adapun yang menjadi Kepala Desa pertama adalah Karyo Yudo (sebelum 1927).